Liputan6.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diharapkan bisa mendamaikan konflik antara Polisi dan TNI. Sebab, konflik tersebut meruncing hingga menyebabkan beberapa orang terluka seperti yang terjadi di Gorontalo. Hal itu dikemukakan Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nusron Wahid, baru-baru ini, di Jakarta.
"Harus ada rekonsiliasi secepatnya. Jadi, duduklah Panglima TNI dan Kapolri di depan Presiden, di depan Menkopolhukam untuk didamaikan. Oknum yang terlibat ya dihukum dan jangan terulang kembali. Memalukan sesama para aparatur negara bertikai semacam itu," kata Nusron.
Politisi Partai Golkar itu menjelaskan konflik antara TNI dan Polri menunjukkan kondisi dari pola koordinasi dan egoisme sektoral yang belum selesai hingga kini. Padahal Polri maupun TNI dibentuk untuk mengamankan negara.
"Nah, kalau TNI sama Polrinya bertikai, maka kalau masyarakatnya bertikai dan yang mengadili masyarakat nanti siapa? Yang menentramkan siapa? Wong TNI dan polisi tujuannya untuk mendamaikan rakyat, ini malah bertikai," keluhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, anggota Brimob terlibat pertikaian dengan Kostrad di Gorontalo pada Sabtu (21/4), pukul 23.30 Wita. Peristiwa bermula saat satu regu anggota Brimob sedang mengadakan kegiatan patroli di wilayah Polres Limboto. Tiba-tiba sekelompok orang yang diduga anggota TNI melempari batu dan botol ke arah anggota Brimob. Akibatnya, dua anggota brimob terluka.(APY/ULF)
"Harus ada rekonsiliasi secepatnya. Jadi, duduklah Panglima TNI dan Kapolri di depan Presiden, di depan Menkopolhukam untuk didamaikan. Oknum yang terlibat ya dihukum dan jangan terulang kembali. Memalukan sesama para aparatur negara bertikai semacam itu," kata Nusron.
Politisi Partai Golkar itu menjelaskan konflik antara TNI dan Polri menunjukkan kondisi dari pola koordinasi dan egoisme sektoral yang belum selesai hingga kini. Padahal Polri maupun TNI dibentuk untuk mengamankan negara.
"Nah, kalau TNI sama Polrinya bertikai, maka kalau masyarakatnya bertikai dan yang mengadili masyarakat nanti siapa? Yang menentramkan siapa? Wong TNI dan polisi tujuannya untuk mendamaikan rakyat, ini malah bertikai," keluhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, anggota Brimob terlibat pertikaian dengan Kostrad di Gorontalo pada Sabtu (21/4), pukul 23.30 Wita. Peristiwa bermula saat satu regu anggota Brimob sedang mengadakan kegiatan patroli di wilayah Polres Limboto. Tiba-tiba sekelompok orang yang diduga anggota TNI melempari batu dan botol ke arah anggota Brimob. Akibatnya, dua anggota brimob terluka.(APY/ULF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar