Created (c) by Princexells Seyka (Princelling Saki)

Thufail Al Ghifari Part II

Thufail Al Ghifari
DI SEKITAR KITA



Dapatkah kau renungkan
Rapuh teratai yang tak sanggup lagi mengapung
Mendistorsi setiap kebajikan
Bunda yang bertanya diujung hati dan harapan
Aku dengar semua penjelasanmu
Aku dengar semua penjelasanmu

Airmata ini
Tergores sejenak detak jantung disetiap mimpi
Dari kau yang tak lagi dapat menahan diri
Butakan rasa tanpa kendali tuk sadar

Kenyataan ini hanyalah sebuah permainan
Kenyataan ini hanyalah misteri keimanan
[FABIAYYI ALAAIRABBIKUMAA TUKADZIBAN
SUBHAANALLAH]

Lihatkan kau bocah yang menutup harapanya
Anak-anak yang kehilangan orang tuanya
Setaip orang yang tercuri hak hidupnya
Lapar dahaga yang hiasi pangkat senjata dunia

Seperti apa dunia yang kita harapkan
Ketika mata ini selalu wariskan luka
Ketika hati ini lebih memilih diam
Walau di depan kau lihat saudaramu terluka

Pandanglah disekitar kita
Berapa banyak nikmat Allah yang telah kau dustakan


http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Di_Sekitar_Kita-Lirik_Lagu.htm



Thufail Al Ghifari
DOA BATU AIR MATA



Saksikanlah kebangkitan ini,
Kebangkitan dari barisan rapat
Pemuda islam diseluruh dunia
Saksikanlah kebangkitan kami,
Kebangkitan para pecinta syahid,
Para pewaris risalah Rasululloh SAW ..
Allahu Akbar .. Allahu Akbar .. Allahu Akbar ..

Konotasi peraga penjajah darah &
tulang belulang para penyair syuhada
Sketsa kata merubah fakta menjadi fitnah
Generasi pewaris perang badar mulai angkat bicara
senjata rima & reaksi keras kupas tuntas
Kebiadaban dunia yang tidak mengenal batas

Satukanlah setiap harokah yg bertebaran
Debu-debu perlawanan pun mulai bersahutan & melebur nyata
Air mata kedukaan menjadi legenda ketapel & sorban
Menghunus perlawanan meretakan nada
Tata heterogenitas dalam satu aqidah
Intelektual yg pantang merekap gentar
Kamilah pembakar batas aritokrasi dunia
Membakar vatikan dalam omong kosong perdamaian
Total… Total kebencian kami terhadap zionisme

Doa Doa Batu Batu Airmata ….
Doa Doa Batu Batu Airmata ….
Doa Doa Batu Batu Airmata ….
Doa Doa Batu Batu Airmata ….

Rekapitulasi monumental penikmat peluru
Konstruksi ukhuwah jadikan benteng yg tak goyah
Rekreasi jihad hingga keujung senja kehidupan
Ketika emosiku beresonansi keurat nadi
Fisabilillah sabotase setiap kontribusi amerika serikat sampah
Jelanta demokrasi dari pengecut regenerasi laknat yahudi

alfahmu al-ikhlas al-amal aljihad attadhiyah
attaat attsabat attajarud al-ukhuwah attsiqoh
Kolektifitas robbani angkasa perlawanan islami
Menuai benih kebeningan hati agar intisari tak tercemar
dari para penghianat intifadoh

Yakinkanlah dirimu hei pemuda islam
Bergabung diantara pewaris penerus risalah

Doa Doa Batu Batu Airmata ….
Doa Doa Batu Batu Airmata ….
Doa Doa Batu Batu Airmata ….
Doa Doa Batu Batu Airmata ….

Pahamilah ilmu agar peluru & bom waktu
Dapat mengerti arti kebijaksanaan cahaya hatimu
Iringi ikhlasnya sebuah pengamalan
Pengorbanan & keteguhan tauhid
Buah tata diatas totalitas perjuangan
Percaya adalah permata ukhuwah
Agar jihad juga dapat berdiri bersama cinta
Keteladanan dari generasi para tabi’in
Maka nyalakan lilin diantara tulang belulang
Pandangilah nisan dari stasiun kehidupan
Dan nikmatilah kematian
Hiruplah kesturi syahid tanah negri
Tanah dari panji bendera para mujahid
Biarlah mata hati iringi perih stagnasi madinah
Memori keharuman para sahabat
Dan nafas terakhir sang nabi
Ummati.. Ummati.. Ummati..
Rapatkanlah setiap shaf perjuangan kita
Rapatkan barisan hey umat islam

Doa Doa Batu Batu Airmata ….
Doa Doa Batu Batu Airmata ….
Doa Doa Batu Batu Airmata ….
Doa Doa Batu Batu Airmata ….

http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Doa_Batu_Air_Mata-Lirik_Lagu.htm



Thufail Al Ghifari
INTEGRITAS ( FEAT AA GYM )



[Aa Gym speaking]
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Assalaamu’alaykum Warohmatullahi Wabarokaatuh

[audience]
Wa’alaykumussalaam Warohmatullahi Wabarokaatuh

[Aa Gym speaking]
Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin, Allohumma sholi ‘ala Muhammad, wa ‘ala ‘aalihi wa ashbihi ajma’iin
Segala puja dan puji, total, semuanya hanya milik Allah. Ujian apapun yang datang kepada kita, pasti penyebabnya karena Allah menitipkan sesuatu pada diri kita. Sehingga tidak layak menjadi ujub dan takabur terhadap ujian. Melainkan menjadi tawadu’ dan bersyukur... [echoed]

[Thufail singin]
Di astana aku merana, disetiap air mata ku coba tetap membaca, diantara bahasa hati dan amarah. Langkah-langkah harapan yang hilang, lenyap bersama omong kosong yang membentang. Fasihnya kebebasan pun masih terkekang. Pedasnya air samudra dan kemunafikan. Sistem yang masih selalu menikam waktu kita. Hak-hak yang selalu terlupakan. Pedis mimpi yang menghampiri perjuangan kita. Kaca mata diri tak dapat menatap pasti. Sudut-sudut diskusi pun menjadi tak berarti, apalagi yang harus ku mengerti, saat hari ini masih tak jauh lebih berarti, dari setiap detik hidup yang penuh caci maki. Disetiap malam ku menyendiri, merangkum derita disetiap kesepian. Andai bisa ku rangkai angkasa, dan ku tulis perasaanku padamu. Akan ku tuang hingga batas maksimal kemampuanku. Agar kau mau mengerti, dibalik semua cerita, nada, bahasa, yang pernah ada; Ku tak akan pernah melupakanmu...

[Backing Vocal]
Kuharap kau..tetap terjaga..tirai-i langkah dengan doa..Kuharap kau.. tetap terjaga..tirai-i langkah dan doa..

[Thufail singin]
Dapatkah kau tetap bijak? Walau kepercayaan tertikam dari belakang. Dapatkah termaafkan salah? Lalu panjatkan syukur dan meredam prasangka, reduksikan amarah di indahnya hegemoni kita. Di hadirat Ilahi ku bertahan. Dalam telapak tanganNya ku berteduh. Dan iman ini sejukkan nurani. Masih perdulikah Tuhan pada diri ini? Entahlah! Bersyukur lalu ku bersujud, rebahkan lutut takkan ku ratapi maut. Disetiap batas waktu ku berserah, dan restui rencana perjuangkan takdir hidupku. Jika dapat ku bentangkan mimpi, dan ijinkan ku menjinakkan duka. Karena mata ini terlalu lelah menyimak derita, dan hati ini terlalu letih menapaki hari. Disetiap langkah, ku menyimak nestapa. Waktu yang selalu melukis cerita; luka, duka dan suka. Menjadikan semua kenangan yang penuh canda tawa. Kadang hari pula begitu membosankan, menyulut emosi di setiap batas-batas mimpi kita. Kau dan aku, kawan, kita semua, akan ku kenang selalu di dalam hatiku...

[Backing Vocal]
Kuharap kau..tetap terjaga..tirai-i langkah dengan doa..Kuharap kau.. tetap terjaga..tirai-i langkah dan doa..

[Thufail singin]
Biarkan setiap detik ini berjalan. Dan waktu pun akan segera bicara, di hinanya cerita yang menghias arti perjalanan kita. Kadang pula, duka memiliki wejangan yang jauh lebih bermakna. Bersama air mata ku coba mengambil hikmah. Dan menge-evolusikan semua menjadi suka. Masih ingatkah kau Hei pembunuh asmara, saat kita tersenyum bersama dan kita selalu berangkulan bersama, meretakkan masalah. Dapatkah kau belajar dari hari-harimu? Dapatkah kau kalahkan musuh terbesar dalam dirimu? Hatimu, nurani, sikap, introspeksi, dan jati diri. Akankah terbagi dan berakhir semua kepercayaan yang telah terbangun ini. Cinta kasih yang menyusuri di setiap mimpi. Dan harapan yang menggarisi cita-cita. Langkah kadang begitu hampa, terlalu dingin dan tak bersuara. Hingga di suatu saat nanti perjalanan ini akan segera berakhir. Dan tak perlu lagi duka, seperti saat kita selalu bersama. Saat kita selalu bersama menaklukkan semua. Dari seorang yang takkan pernah melupakan kalian, Thufail al Ghifari.

[Backing Vocal]
Kuharap kau..tetap terjaga..tirai-i langkah dengan doa..Kuharap kau.. tetap terjaga..tirai-i langkah dan doa..
[till end]

[Aa Gym du’a]
Allahumma sholi ‘ala Muhammad wa ‘ala ‘aalihi wa ashbihi ajma’iin
Duhai Allah Yang Maha Kaya. Ampuni.. segala kecerobohan kami terhadap semua nikmat yang Kau beri Ya Allah. Ampini kekikiran kami menafkahkan rezki yang telah dititipkan kepada kami. Ampuni keengganan kami menolong orang-orang lemah disekitar kami. Ampuni kesombongan kami terhadap orang-orang yang tiada berdaya disekitar kami. Ya Allah, tolongkan kami, menjadi pribadi yang indaaah, Ya Allah. Limpahi kami dengan rezkiMu yang halal, berkah, melimpah. Dan jadikan kami menjadi jalan bagi hamba-hambaMu. Duhai Allah Yang Maha Agung, jadikanlah siapapun yang menyimak ini menjadi orang-orang yang ikhlaass menghadapi hidup ini. Menjadi orang-orang yang terpelihara dari kezaliman terhadap siapapun, dan engkau lindungi dari kezaliman siapapun. Ya Allah, selamatkanlah bangsa kami ini, Ya Allah. Selamatkan negeri kami ini, Ya Allah. Karuniakan kepada bangsa kami ini, para pemimpin yang ariiiff, ya Allah. Ya Allah, bangkitkan kepada kami para pemimpin yang bijaak. Yang benar-benar cinta kepada kebenaran. Yang benar-benar hidup selalu dalam kebenaran. Yang benar-benar berjuang untuk membela kebenaran. Engkaulah penggenggam setiap makhlukMu, Ya Allah. Alhamdulillahirobbil ‘aalamiin.


http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Integritas_(_Feat_Aa_Gym_)-Lirik_Lagu.htm



Thufail Al Ghifari
INTO THE LIGHT



In to the light, we disappear
The lights went off the day we die

And aren’t we all just a dust
Fading in the air
Aren’t we all, aren’t we all
For all that we are, just a dust
Fading in the air
Aren’t we all, aren’t we all?

In to the light, this chapter ends
Two men will come, tell them no lies

Wake me up when it’s all gone
You’ll see the story remains
Walking down the fields of rain
You’ll see your tears run in vain


http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Into_The_Light-Lirik_Lagu.htm



Thufail Al Ghifari
MUHASABAH



Nafasku yang menghela dalam ketakutan
Jiwaku yang bergetir dalam kesunyian
Tentang kerinduanku padamu ya Allah
Di setiap langkahku
Di dalam jiwaku

Engkaulah yang maha memberikan rahmat
Engkaulah yang penuh dengan jutaan maaf
Maafkanlah disetiap amalku
Yang tak pernah sempurna
Yang penuh dengan noda

Ampunilah kami yang begitu sering dustakan nikmat-Mu
Tuntunlah kami selalu dalam jalan-Mu
Oh…
Yeah… Yeah… Yeah…

Ke surga-Mu ya Allah
Maafkanlah diri ini di setiap amal yang tak sempurna ini
Ke surga-Mu
Bawalah kami kembali berkumpul bersama dengan kekasih-Mu

Ampunilah kami yang begitu sering dustakan nikmat-Mu
Tuntunlah kami selalu dalam jalan-Mu
Oh…
Yeah… Yeah… Yeah…

Ke surga-Mu ya Allah
Maafkanlah diri ini di setiap amal yang tak sempurna ini
Ke surga-Mu
Bawalah kami kembali berkumpul bersama dengan kekasih-Mu

http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Muhasabah-Lirik_Lagu.htm



Thufail Al Ghifari
PENCARI JEJAK



Apa yg kau cari dari cerita hidup yg panjang
dari sudut syair dunia yg pastikan hilang
adakah estetika yg lebih bijak dr keteladanan
pengiris lukisan alam yg tak kunjung menyentuh hatimu
ingatlah itu..

seperti sebatang kara dipadang pasir rabadzah
dibalik sebuah keterbatasan kain kaffan yg sunyi
pada indah sketsa teduhnya sebuah kesolehan
begitulah abu dzar al ghifari menyemai cermin tentang keteduhan
maka maafkanlah segala kekhilafan muawiyah
agar sudut pandang tak ciptakan noda ukhuwah
beristigfarlah ditiap keping kenikmatan dunia
semoga hari-hari mu penuh dengan kemuliaan ibadah
bermunajatlah.. kesudut cerita abadi tentang ketakwaan
ada cerita menarik pada bingkai rekonsiliasi futu mekah
maka pergilah kebukit uhud & kenanglah sejarah itu
jawaban ketika hawa nafsu berada diatas keimananmu
maka kemanakah pujangga zulfikar yg tak pernah gentar
menjaga jejak kesadaran tanpa paranoia seperti abu hanifah
ramuan hati keemasan ibnul qoyyim aljauziah
kemurnian terompah kaki bilal disurga
terjagalah jejak-jejak kesolehan

bisakah kita belajar utk bisa merasa
bukan hanya sekedar merasa bisa
dari waktu & ilmu koleksi tulang imam syafei
maka selamilah jejak hidupmu dlm kesabaran
merintis nurani kepahlawanan dlm esensi kesetiaan
kesatria-kesatria pewarna sejarah ttg harapan
penikmat aqidah dlm kekusuan amaliah ibadah
merapatkansetiap shaf dlm 5 waktu yg khusyu
tapi tragedy diperang mu’tah adalah fenomena
& kholid membayar kesabaran itu diperang yarmuk
pembuktian dari sang saifulloh al maslul
generasi awal pewaris sastra kebajikan
yg membuka mata hati dgn tajam
merangkai imajinasi ketepatan sebuah perjuangan
seperti keteguhan pilihan hidup mush’ab bin umair
yg teguhkan bendera islam diatas lapisan nyawa sang ibu
seperti wejangan lama kezuhudan fudhail bin iyadh
yg getarkan hati harun arrosyid utk mengerti
bagi utang jejak kita pd sang robbul izzati
atau pr ilmu kita terhadap kesolehan
maka lihatlah lebih dlm dgn mendengar
& mengerti lebuh jauh dgn menyimak
disudut batas ketekunan & keteguhan
karena hidup tak hanya selembar daun telinga

http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Pencari_Jejak-Lirik_Lagu.htm




Thufail Al Ghifari
PERJALANAN KE SYAM



Ya Rabb
Terima Kasih atas semua kebaikanMu
yang telah memberikanku semua kenikmatan Islam ini...
Engkaulah sumber kekuatanku…
Walau begitu sering sunyi dan letih menghampiri...
Namun hening kisah abadi utusanMu selalu menghibur redup semangatku
Untuk tetap bertumbuh dalam ragam warna hari dan pendapat
Dan aku begitu merindu atas surgaMu
Walau begitu sering jiwaku merasa tak layak di sana…
Namun dibalik semua keterbatasanku...
Aku titipkan doa agar Kau mau untuk memaafkanku
Ada begitu banyak khilafku
Ada begitu banyak salahku...
namun adakah alasan lain dariku meneteskan air mata ini selain takut padaMu..

Takut pada AmarahMu, takut jika Kau tidak mengenalku kelak di akhirat nanti…

Ya Rabb
Aku belum bisa meneladani Nabi Muhammad 100%
Begitu sulit rasanya walau aku akan terus mencoba
Iman ini sering naik turun ya Rabb...
namun aku mohon jangan kau gelapkan hatiku dari hidayahMu
tak ada harta kekayaanku selain memiliki Islam dalam hidupku
tak ada kekayaan terbaikku selain menjadikan Engkau diatas segala galanya
tak ada warisan terbaik dalam hidupku selain mengakui Nabi Muhammad adalah utusanMu

Ya Rabb...
Angin kehidupan terus bertiup
Waktu selalu setia menemaninya berjalan
Menghias kekompakan siang dan malam
Dan Matahari yang tak lelah iringin putaran bulan di planet ini
Dan aku masih belum bisa memberikan apa – apa...
Hanya ingin tetap berusaha ikhlas
Dan coba tuk selalu tegar melawan setiap badai...

Chorus:
Ya Rabb...
Keringat – keringat yang basuh daki tubuh disetiap saksi saksi ikhtiar..
Dan ku yakin jika aku masih bertahan
itu pasti karena Kau selalu ada dalam setiap langkahku..
Sungguh...
hanya padaMulah aku sandarkan harapan
Hanya padaMu aku titipkan ikhtiar
agar gentar berubah menjadi radar keoptimisan
Menerawang esok dalam kepastian rahmat dan keberkahan

Aku berdoa dalam setiap keterbatasan
Menjaga yakinku melawan syahwatku yang sering menipu
Jagalah aqidahku dari ribuan thagut yang menyeranta dalam benak belukar
Anta beranta logika dan analisa yang tak jarang rumuskan kebutaan dunia

Keasingan ini berat ya Rabb
Maka aku mohon tegarkanlah jiwa yang lemah ini
BIsmillahi tawakaltu Alallah La haula wa la quwwata illa billah
Maka Kuatkanlah
Kuatkanlah hati yang rapuh ini
Teguhkan kepalan yang menyimpan cita cita Jihad menuju mahligai keridhoanMu
Mardhotillah... ya Rabb
Mardhotillah... ya Rabb

Karena janjiMu pasti dan ku sangat yakin itu
Maka jagalah langkahku dari segala WAHN yang menyesatkan
Tabahkan komitmen ini di antara semua fitnah dan duka

Ya Rabb
padaMu aku mencari jawaban disetiap dilemma dan kegundahan
Engkaulah tempat terbaik aku mencurahkan gelisah nafasku

Perjalanan ini terasa hampa tanpa kehadiranMu.. Ya Rabb
Aku yang hina ini berharap keridhoan menuju SurgaMu yang abadi…
Tak lelah ku memohon ampun padaMu
Agar setiap luka terbasuh syahdu nada cintaMu
Membuka ruas hati yang hitam dalam cahaya hidayahMu
Menembus ruang ruang kehidupan terindah
Aku yang ingin terjaga di jalanMu
Aku yang ingin selalu istiqomah melepas diri dari semua thagut mencari ridhoMu
Karena aku takkan pernah berharga kalau bukan karena cahaya keimanan dariMu
Maka aku berserah diri menjual semuanya padaMu
Belilah hamba dan lunasilah dengan keridhoanMu
Karena tak ada cita cita terbaik selain ingin bertemu dengan Engkau dan RasulMu
Dalam keindahan kehidupan yang abadi
Aku memohon ampunanMu, Aku mengemis cintaMu, Aku yang berusaha istiqomah dalam hijrah kepadaMu…Ampunilah hamba ya Rabb...

http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Perjalanan_Ke_Syam-Lirik_Lagu.htm




Thufail Al Ghifari
PETUNJUK JALAN



Kita yang pernah terjatuh, terprosok jauh,
bahkan hancur dan tak lagi utuh
Letih yang merangsang rasio dan nalar
Pecahkan sadar diantara jewantah fitnah
Sedikit demi sedikit kalbu terselimuti pahit
Sekejap membutakan hati dan kian menyempit
Lalu mati sesudah sakit
Bertanya tentang batas tipis
tentang kenyataan yang mengiris
Saat saat dimana Kaab Bin Malik
sadari batas definisi nurani dan munafik
Lalu kembali belajar berdiri dan coba menampik

Jalan ini selapang dadamu
Jawaban itu bersemi dalam ikhlas jiwamu
Bukan kualitas lidah
Tapi ketulusan adalah inti permata nurani
Apakah kita memang mampu mengerti
Tentang 4 mata jiwa yang sesungguhnya kita miliki
Dua untuk dunia dua untuk akhirat
Untuk berpikir kembali dengan hati dan selalu belajar keluar dari pergulatan hakiki
Antara nurani dan bisikan manusiawi sebagai juara sejati

Berjalanlah
Percayalah kau tidak sendiri
Berjalanlah
Percayalah kau tidak sendiri

Karena diperlukan suatu hentakan yakin
Yang akan melahirkan keberanian, keteguhan dan kesabaran
Bertolak dari jaminan yang tak pernah lapuk
Bagi mereka yang tak pernah lupa akan hakikat hidup yang hanya sekali
Yang tak pernah ragu memilih keabadian di sisi Ilahi Rabbi
Dan terus menggaungkan kebenaran yang di yakininya
Tak ada nyawa cadangan tak ada umur reserve
Karena pertarungan ini hanyalah tentang hidup dan mati

Patahkan Semua kecewamu
Semua kekalutan dan gelisah
Patahkan semua kesedihan
Semua kepedihan jiwa

Turunkanlah jenazah ke dalam liang lahat
Melepas kerabat diakhir nafas ketika kau terlambat memahat
Berbiduk di gelombang yang ganas
Bila hati belum juga nikmati rasa memanas
Takbirkanlah empat kali akan kematian hati dan nurani kita bersama
Untuk para pewaris Muhammad
Penerus janji janji Alloh yang pasti
Inilah cahaya terang dan jalan lurus yang selalu siap menghantar
Pada keselamatan dunia dan kebahagiaan akhirat

Berjalanlah
Percayalah kau tidak sendiri
Berjalanlah
Percayalah kau tidak sendiri

Perhatikanlah
beribu ribu pengecut yang keluar rumah mereka dengan perasaan takut mati
yang membuat langkah menjadi berat
dalam gambar hari esok yang kian berwarna hitam pekat
dalam keruh nurani dan angan angan yang panjang
ketika kematian tidak membuat jalanmu gemetar
amal yang retak dan degradasi kebajikan yang kehilangan letak
terjebak dalam kerugian jiwa
dalam padamnya hati yang mulia
masalah tidak selesai bersama fenomena dan fatamorgana
tapi hakikat jiwa
selalu bersemi dalam rangkaian cinta dua pusaka
ia adalah gerak yang tak kenal henti
dan keteguhan yang tak kenal menyerah
ia adalah pengakuan bagi siapapun yang mentauhidkan Alloh
pikiran besar yang tercairkan disetiap lembar
yang membunuh keresahan hati yang kaku
dan tak pandai kau cairkan
atau biarkan senandung nasib terintikan bagi zaman sesudahmu
dan menjadi pupuk khasanah doa yang kau panen untuk hari esok generasimu

Berjalanlah
Percayalah kau tidak sendiri
Berjalanlah
Percayalah kau tidak sendiri

Inilah kisah kita kawan
Kisah kau dan aku
Kisah kita semua
Bersabarlah
Karena tidak ada masalah diluar kemampuanmu

Karena sabar pada orang lain adalah kasih sayang
Sabar pada diri sendiri adalah harapan
Sabar pada orang yang kita cintai adalah ibadah
Sabar pada Alloh adalah takwa
Bersabarlah...

http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Petunjuk_Jalan-Lirik_Lagu.htm




Thufail Al Ghifari
PURITAN ( HOMICIDE IS DEAD )



Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamualaikum …
Muslim strikes back yo…(strikes back)

Adalah bagaimana para atheis menyangkal nama Tuhannya
Fitnah terlebih dahulu tanpa beri kesempatan untuk bertanya
Tentukan setiap tema legitimasi logika seperti hak cipta
Supaya bisa kucuci seluruh ketololanmu dengan aqidah
Persetan dengan logika sejak parameter hak asasi kuffur dengan seberapa banyak maksiat yang kau benarkan tuk tetap ada
Kini lehermu-lah yang membuat golokku terasah
Target operasi diantara segudang komunis seperti sosialis di tempat sampah
Karena aku adalah libido kemarahanmu yang terangsang pada kedangkalan isi penipu Marxis idiot atheis yang tetap melacur di kelurahan nasionalis

Para manusia goblok warisan orientasi kontra pantura
Atheis berbisa ular belukar liberal
Idiot mana yang coba definisikan moral
Persetan dengan diskusi tanpa implementasi dan kunci pembuka hati dialektika omong kosong seribu bahasa
Instruksi air raksa
Sahabatku yang kau murtadkan tanpa sadar ke jurang neraka
Reduksi basa-basi hingga ke kafir yang paling fatal
Dustakan banyak dalil
Pluralis adalah ambisi
Wadah amunisi kalian memang lebih bangsat dari Abu Jahal
Logika kalian membuat kami siap tuk menuai badai

Untuk setiap logika pembenaran yang kau bela dengan fitnah
Yang membuat orang lain kuffur bersamamu
Untuk setiap ide yang kalian doktrin bagi utopia yang kalian harapkan
Aku bersumpah bagi seluruh kaderisasi Islam yang harus tetap bertahan
Dari setiap generasi Islam yang harus tetap terjaga
Maka setiap jenis sakal yang kalian olok-olokkan
Sampai akhir hidupku Islam akan kubela walau nyawaku harus rata dengan aspal
Aku bangga membuat badan dan leher kalian terpisah
Khotbah kalian terbatas pada gundukan sampah
Lawan api dengan api semoga kalian cepat rata dengan tanah
Tai sejarah memang homicide adalah selangkangan dajjal diatas metode yang penuh cairan ludah
Back-up omonganmu sambil menunggu neraka mampir
Hak hidupmu akan kubakar hingga arang terakhir
Seratus kali lebih dangkal dari tajuk pembakar batas
Seribu kali lebih busuk dari demokrasi Amerika
Kami akan selalu berpikir setiap kafir harus berakhir diperapian
Bagi dunia yang tak melebihi dari sebuah persinggahan
Karena keyakinan kami lebih besar dari sebuah orasi logika kalian basi, mulut kalian bau tengik terasi
Karena Jihad adalah wajib bagi munafik atheis seperti kalian
Maka jawaban atas lagu puritan adalah omung kosong besar
Bagi pengecut atheis yang masih bisa bersembunyi dibalik KTP Islam, yeah
Seberapa jauh kau bangga pada dirimu
Tapi arena mikropon ini juga berbicara tentang implementasi bung!
Wooo … Islam, is my life, is my way, is my habit ( Muslim unite…)


http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Puritan_(_Homicide_Is_Dead_)-Lirik_Lagu.htm



Thufail Al Ghifari
RAHMAT ABDULLAH



Kurasakan syairmu abadi
Jejak kesolehan yang kau tinggalkan untuk kami

Tentang cerita sebuah integritas keimanan
Suatu ketika semangatmu bangunkan tidur kami

Rahmat Abdullah Syairmu abadi
Iringi perjuangan dalam kesatuan hati
Rahmat Abdullah Jejakmu abadi
Menjadi cermin sejati anak-anakmu disini


http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Rahmat_Abdullah-Lirik_Lagu.htm



Thufail Al Ghifari
SEHELAI TIRAI DEMOKRASI



Bercerita tentang kemiskinan dan setiap proporsi tentang keterbelakangan
Di sekolah ketika kau duduk membaca Pelajari setiap kata bahasa dan budaya
Mentalar setiap isi sejarah dan urgensi tentang dogma
Dari setiap kurikulum yang dustakan intisari Akidah
Lempar paradigma tentang perdamaian
Mengaliri kebenaran ke sudut pemurtadan
Senggama neraka dari percaturan modernitas
Yang palsukan makna rukun Islam diatas omong kosong pluralitas
Dongeng kebodohan kaum trinitas
Menjelma dari setiap candu yang selalu klise terbahas
Manipulasi setiap kedok toleransi
Bersembunyi diatas real type tentang cinta kasih
Boneka para kafir demokrasi
Ketelanjangan amarah sebuah nilai tentang hak asasi
Di setiap tinta ijazah yang berubah menjadi tirani konsumerisme
Instalasi otak tercuci gengsi modernitas
Di sekolah dan setiap bukti nyata kesenjangan kelas
Kebohongan pendidikan pada satu rangkaian ambisi kafir membakar batas
Antara kufar dan Mukmin sejati
Simaklah musuh-musuh Islam di sekitar kita
Itulah para nasrani dan yahudi tak henti-hentinya
Selalu coba mendustakan Syahadat kami

Yeah … Come On !

Benturkan waktu …
Sungguh batas kesesatan jarak membendung kalbu
Tertusuk pilu …
Etape para pendusta agama disekitarmu
Dan para sahabat yang termurtadkan
Candu juru selamat palsu
Kuantitas para penipu
Membius dogma pluralitas senggama
Maka bersatulah umat Islam berteguhlah pada tali agama Allah Janganlah Kau bercerai berai

Yooww …
Pukul 7 pagi WIB ketika sistem mulai palsukan
Makna dari dua kalimat syahadat
Sekolah umum tidak mengajarkan kita menjadi Mukmin sejati
Rangkaian pembuta makna kemurnian Akidah
Pendusta agama diatas kompromi demokrasi
Hipokrasi dari aksiomatis kristenisasi
Mengiringi strategi dari kelicikan regenerasi partai damai sejahtera
Mantra dajjal dan boneka para yahudi
Terlaknat dari omong kosong eintokia
Barigade para setan misionaris dan pengekor nasionalis
Universalitas agama yang menjebak kawah sudut pandang tentang neraka
Maka bersyukurlah kepada militansi
Karena fanatik adalah kunci Mukmin sejati
Sekolahku adalah Tarbiyyah Islamiyah
Murrobiku adalah wali kelasku
Nabi Muhammad SAW adalah teladanku
Dan Allah SWT adalah segalanya bagiku
Maka jadilah Muslim sejati
Yang berlemah lembut terhadap sesama Islam
Dan bersikap tegas terhadap orang kafir
Dari Sehelai Tirai Demokrasi
Kemurnian yang harus tetap berdiri
Bersatu sehati menghapus setiap noda hitam di dalam kalbu
Bagi Indonesia dan kenangan syahid para mujahidin yang telah meninggal atas kemerdekaan bangsa ini

Benturkan waktu …
Sungguh batas kesesatan jarak membendung kalbu
Tertusuk pilu …
Etape para pendusta agama disekitarmu
Dan para sahabat yang termurtadkan
Candu juru selamat palsu
Kuantitas para penipu
Membius dogma pluralitas senggama
Maka bersatulah umat Islam berteguhlah pada tali agama Allah Janganlah Kau bercerai berai

Langkah prestisius dari sebuah kemunafikan toleransi
Ketika jawaban adalah pluralitas
Menghimpit buas pada satu estetika omong kosong patriot pemurtadan
Menjelma pada suatu nuansa kedamaian
Sekedar topeng bagi setiap ambisi pemfitnah agama
Memberi ruang lingkup kepalsuan
Pasa satu sketsa dilema pembenaran
Menjalar disetiap pengkafiran umat

Mereka memang tak henti-hentinya memerangi Islam
Mewujudkan fakta ambisi para misionaris edan
Disini keluguan umat semakin termanfaatkan bagi sebuah konspirasi global
Agenda pion-pion zionisme
Bintang Daud dan retorika tentang keselamatan
Semaikan jihadmu di dada kawan
Genderang Perang telah ditabuh
Tuk memereka yang selalu memerangi mereka yang selalu memerangi dan mengusik agama ini
Ikat sorban dan rapatkan setiap saf-saf persaudaraan Islam
Makna kata kekusuan dan terjagalah dalam setiap kalimat Allah
Bersatulah umat Islam
Waktunya kita bangkit dan merebut kembali kejayaan itu
Agar tak ada lagi yang dibodohi
Hingga tak ada lagi fitnah bagi agama ini


http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Sehelai_Tirai_Demokrasi-Lirik_Lagu.htm



Thufail Al Ghifari
SEJARAH DARAH DAN SAMPAH



Hei...Indonesia Bersatu Dan Tetap Terjaga
Jihad Bingkai Negrikku
Tapaki Sejarah Panjang Dan Harapan Generasi Kami
Generasi Yang Selalu Menitipkan Harapan
Harapan Dari Rahmat Cinta Sepanjang Masa
Bagi Tanah Air Ini ... Indonesia

Aku Kenang Engkau Bersama Para Mujahid Sudirman Hingga Orasi Lantang Diponegoro
Ku Ingat Selalu Disetiap Cerita Semangat Hancurnya Djien Hingga Pattimura
Membasuh Begitu Tulus Air Mata Dan Keringat Kartini
Kau Membetang Begitu Besar Jauh Dan Hijau Membasuh Lagenda Perang Dan Senapan
Bambu-Bambu Runcing Merubah Air Mata Dan Darah Menjadi Semangat Merdeka Ternyaring
Gaung Ayam Jantan Dari Timur Membelah Darah Dalam Harapan Termakmur
Saat Para Pahlawan Tersungkur Tinggalkan Mimpi Tentang Negeri Yang Makmur
Ihwal Nyata Fenomena Melantur Lintah Darat Demokrasi Menjamur
Begitu Manis Soekarno Hatta Bertutur Melindungi Benturkan Demokrasi Dalam Gamelan
Karikatur
Pengekangan Euforia Sandiwara Negeri Praktisi Elit Menikam Bungkam Sejarah
Harapan Yang Sempit Hitam
Diujung Sejarah Dan Harapan Tlah Menggumpal Bagai Hakikat Kegelapan
Tersirat Darah Pedang Dan Air Mata
Keringat Berubah Menjadi Sampah
Menggeluti Warna-Warna Hati Yang Berduka
Masih Adakah Lagi Kesetiaan Seperti Dicerita Ramayana
Seperkasa Para Pejuaang Diantara Lagenda Gatot Kaca
Atau Bengis Otak Kita Lebih Dangkal Dari Sangkuriang
"Tanpa Jiwa Raga Hanyalah Kapas Hancurkan Neraka Hempas"
Ketika Ajal Menjemput Kita Tuk Bergegas
Diatas Air Mata Petuah Dan Wejangan-Wejangan Terhina

Sejarah Darah Dan Sampah
Indonesia...

Mari Kita Kembali Ke 12 September 1984
Bukan Era Priuk Busuk Membisu Diselangkangan Hukum Keparat
Parodi Strimulator Air Liur Babi LB Murdani Dan Tri Sutrisno
Tak Semanis Sampah Janji Ketumpulan Komnas Ham
Dan Arwah Barhaludin Lopa Dihadapan Mungkar Dan Nakir
Salatlaka Pasti Izroil Kan Datang Menjemput Nyawamu
Detak Jantung Bergerak Cepat Diatas Irisan Merah Paku
Tak Sempat Memilih Konsfirasi Yang Kau Pilih Diatas Nyawa Amir Biki !!!
Dendam Fitnah Menyudutkan Riziq!!!
Memvonis Jaffar Umar Thalib
Pada Intuisi Kemanusiaan Sepihak
Seperti Para Ustadz Yang Terculik !!!
Langkah Picik Kelinci Argumentasi Bukit Jerami Theo Safe'i
Siapa Yang Melempar Bensin Disargumen Pendeta Versus Ulama Di Tong Sampah
Satu Meja Diatas Sampah Demokrasi Dan Kertas Sejarah
Memicu Masalah Kecil Dan Krusial Untuk Sebuah Perang Agama
Indonesia Disatu Dasar Korelasi Reformasi Terparah
Kelas Membual Senja Terpanjang Membangun Hitam Hangus Busuk Dan Terbuang
Kenanglah Batas Perlawanan Darah Para Mujahidin Nusantara
Hingga Arif Rahman Hakim Dan Semanggi Sempilan Puluh Delapan
Cerminan Yang Takkan Terlupakan
Dan Abu Bakar Ba'asyir Yang Terbingkai Fitnah Sebagai Kambing Hitam
Negeri Yang Selalu Kucintai Ini Memfitnah Warna Sejarah Anak Cucu Kita

Dari Timur Hingga Ke Barat Hijaulah Indonesiakku
Disetiap Kota Tak Semakmur Rasa Nasionalis Ala Sidomuncul
Disini Hati Kami Terpukul Setiap Beban Yang Terpikul Kebencianpun Terkumpul
Bongkar Nurani Untuk Lebih Mengerti Sekedar Refleksi Ala Republika
Atau Buku-Buku Dominan Disetiap Rak Perpustakaan Negara
Biarlah Waktu Menjadi Guru Hingga Hidayahmu Membaca
Disudut Sakral Penghianatan Nusantara
Memfitnah Agama Diatas Ambisi Tahta
Etika Penghianat Jelata
Monopoli Militer Untuk Ambisi Darah Dan Negara
Merobek Dibalik Neraca Pembenaran
Membuat Respon Penghuni Istana
Persis Dengan Demonstrasi Mahasiswa Dan Transaksi Narkotika
Kesenjangan Yang Harus Kami Telan
Mengunyah Dalam Kengerian Terdalam
Memastikan Setiap Prasasti Para Adipati Tak Bernurani
Bingkai Peninggalan Kambus Dan Mataram
Lebih Kejam Untuk Biadab Mereka Yang Melihat Tapi Diam
Ambon,Poso,Aceh Dan Nostalgia Timur Leste
Indonesia Disini Mimpimu Mengalir Dalam Darah
Menjadi Koleksi Sejarah
Koran Paper Dan Pembantaian Moneter
Situbondo Ketapang Hingga Papua
Batas Langkah Para Penghianat Piagam Madina
Merekam Batas Wacana Politik
Yang Mencuci Darah Rakyatmu Sendiri

http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Sejarah_Darah_Dan_Sampah-Lirik_Lagu.htm




Thufail Al Ghifari
SELAMATKAN KAMI



Lyric by: Ustadzah Ir. Lathifah Musa

Single Song Thufail Al Ghifari : Selamatkan Kami. Lagu ini di buat atas permintaan MUSLIMAH MEDIA CENTER sebuah counter propaganda terhadap RUU legalitas aborsi yang sempat di wacanakan. kalau RUU ini disahkan, maka aborsi menjadi halal di Indonesia, setiap orang boleh menikahkan dirinya tanpa wali, pelarangan nikah di...bawah umur 25 tahun, yang ujung ujungnya membangun sugesti ZINA bagi generasi indonesia. This Is Cool Propaganda! MAJU TERUS MUSLIMAH MEDIA CENTER! Thufail ngerap ala kadarnya sesuai permintaan Nafisa FB wakil dari MUSLIMAH CENTER. karena konsumsi lagu diarahkan ke anak anak SD, SMP dan SMA sebagai prioritas utama

Ketika Kami di USIA DINI
Kalian pagari dengan tayangan kebebasan
Para perempuan yang tak punya kehormatan
Mengumbar aurat dan bangga
Bangga dengan maksiat
Bebas berbuat
laki-laki dan perempuan
Tak ada batasan saling merusak kesucian
Kalian sebut ini kemodernan

Propaganda menyesatkan kalian cekoki kami
Tentang ibu yang tak perlu taat suami
Tentang Ayah yang tak harus jadi wali
Tentang harus serupa perempuan laki-laki
Tentang semua agama yang sama tinggi
Padahal kami generasi penerus risalah Para Nabi

Kalian telah rusak karakter-karakter keislaman kami

Chorus :

Wahai Ayah Ibu
Wahai Guru-guru
Wahai Bapak-bapak Pemimpin kami
Selamatkan hidup kami
Seluruh remaja negeri ini
Dari Gelombang Kehancuran
Dari Nista Dunia dan Siksa Neraka
Ketika Kami MENJELANG BALIGH
Kalian jauhkan kami dari al-Qur’an
Kitab Suci Mulia, sumber utama
pendidikan Wahyu Surga

Hingga kami tak kenal Keagungan Rabb Agung
Allah pencipta manusia, alam semesta
dan kehidupan dunia akhirat

Kalian tanamkan bahwa asal usul manusia
berawal dari protein
yang menjelma menjadi hewan melata
Kalian ajarkan materi tak dapat diciptakan
dan tak dapat dimusnahkan
Kalian katakan kehidupan adalah reaksi
sempurna unsur-unsur alam
Dimana tak ada Allah yang boleh berperan mengatur manusia yang Ia ciptakan

Lalu kalian kenalkan ide kebebasan
mengatur hidup kami Dengan UU dan hukum
yang telah kalian buat sendiri
lalu campakkan kami dari Syariat Agung Pencipta kami
Di atas jargon Kebebasan demokrasi basi

Chorus :

Wahai Ayah Ibu
Wahai Guru-guru
Wahai Bapak-bapak Pemimpin kami
Selamatkan hidup kami
Seluruh remaja negeri ini
Dari Gelombang Kehancuran,
Dari Nista Dunia dan Siksa Neraka

Ketika Kami AQIL BALIGH
Kalian katakan kami masih anak-anak
Begitulah rekayasa Undang-undang Perlindungan Anak
Kalian bilang kami masih di bawah umur,
hanya karena usia kami baru dua belas tahun
padahal kalianlah yang belum dewasa
walau usia kalian sudah lebih dari delapan belas tahun

Kamipun dibiarkan hidup bebas tak terikat
Tak ada beban walau tinggalkan sholat
Tak masalah walau umbar aurat
Tak peduli hidup kami hanya untuk kesenangan sesaat

Kalian cekoki kami dengan paham liberal
hedonisme bebal
Kalian sediakan kontrasepsi
Agar seks bebas tak kami takuti
sambil larang kami menikah dini
Walau di usia yang Allah ijini
Kalian sarankan kami untuk berzina dengan kondomisasi

Chorus :

Wahai Ayah-Ibu
Wahai Guru-guru
Wahai Bapak-bapak Pemimpin kami
Selamatkan hidup kami Seluruh remaja negri ini
Dari Gelombang Kehancuran,
Dari Nista Dunia dan Siksa Neraka

Ketika noda mencederai kehormatan dan terjadi Kehamilan
Kalian menyebutnya Kehamilan tak Diinginkan
Kalian ajarkan membunuh janin-janin bukan suatu kesalahan
Dengan UU yang membolehkan Aborsi yang kalian legalkan
Dan UU Kesehatan Reproduksi Remaja produksi setan

Dan KINI
Jadilah kami para pezina
Jadilah kami pembunuh janin-janin yang meronta
Kami pun lari ke lingkar Narkoba
Terjangkit penyakit-penyakit berbahaya
Merusak akal, fisik, masa depan dan jiwa
Saat itulah kami menyaksikan dengan merana
Jaringan Iblis Liberal tertawa
Wahai anak cucu Adam, selamat menjadi bahan bakar Neraka !

Chorus :

Selamatkan Selamatkan kami
Selamatkan Selamatkan kami
Selamatkan Selamatkan kami

http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Selamatkan_Kami-Lirik_Lagu.htm




Thufail Al Ghifari
SENJA KALA HIDAYAH DAN PENGHANCUR HIDAYAH



Mendekatlah engkau kedalam pelukanku
Agar dapat kupecahkan seribu ketakutanmu
Takkan kubiarkan satu hal saja melukai hatimu
Walau ku sadari lelaki ini memang tidak sempurna
Tapi bersama Allah
Oh...
Ku yakin semua akan baik-baik saja
Ku yakin semua akan baik-baik saja

Sempurkan setengah agamaku
Biar ku cintai semua kekuranganmu
Ajarkan aku menerima mensyukuri dan dewasakan hidup ini
Bersamamu terujir kisah makna cinta sejati
Karena bersama Allah
Oh...
Ku yakin semua akan baik-baik saja
Ku yakin semua akan baik-baik saja
Ku yakin semua akan baik-baik saja
Ku yakin semua akan baik-baik saja

http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Senja_Kala_Hidayah_Dan_Penghancur_Hidayah-Lirik_Lagu.htm



Thufail Al Ghifari
SHALAWAT



Yaa Nabi salamun ‘alaika …
Yaa Rasul salamun ‘alaika …
Shalawatku selalu untukmu
Sepanjang waktu di kedalaman qalbu
Doa-doa tercurah dari dalam hati ini
Hanya untukmu juga keluarga dan para sahabatmu
Yaa Rasulullah adakah engkau kan mengenalku
Akankah kita bertemu di Syurga Alloh dalam tegur sapamu
Bercerminku sejenak sadarku sering terhentak
Tentang keterbatasanku hingga ketidaksempurnaanku meneladanimu
Rahasia warna warni yang menghitam
Timbul tenggelam menyelam mengiringi poros matahari hingga terbenam
Ini cintaku untukmu yaa Muhammad saw
Sang pembawa Rahmat panglima terhebat
Penutup risalah nabi-nabi Alloh yang kan selalu melekat
Yaa Nabi salamun ‘alaika …
Yaa Rasul salamun ‘alaika …
Munafiqkah aku bagimu yaa Nabi Alloh
Kala berandalan ini begitu terbatas tuk menjawab tanya
Ketika ku perhatikan dunia yang penuh durja
Dan jalan taubatku yang terbungkus prasangka fitnah
Padamu ku ingin bercerita-bercerita
Bertanya banyak dan habiskan senja
Tapi aku hanyalah sampah yang coba selami Syahadah
Membakar pekat jejak-jejak sesat
Dan jika lagu ini bisa menembus langit
Dan qta memang tak kan pernah bertemu
Ku ingin kau tahu
Betapa ku bangga padamu yaa Muhammad saw
Sang pembawa Rahmat
Yaa Nabi salamun ‘alaika …
Yaa Rasul salamun ‘alaika …
Merindukanmu aku begitu rapuh
Merenungkanmu aku begitu malu
Menyampah tersampah dan disampahkan
Begitulah adanya diriku sering merasa
Ketika kau wariskan semua kesempurnaan
Menjadi sempurna dan di sempurnakan
Pada setiap mesiu keteladanan yang kau wariskan
Dalam uraian tentang hakikat kebaikan
Atau hakikat jiwa yang penuh kesabaran
Bersama syair hidup tentang ketabahan
Ini sujudku yang tak sekhusyu’ sujudmu
Ini hari-hariku yang tak sebajik harimu
Tapi bersama sejarahmu aku ingin selalu terjaga
Uraikan pujian pujangga Syurga
Senandung hati jiwa dan raga merintis tirai-tirai Jannah
Mengikhlaskan duka

Yaa Nabi salamun ‘alaika …
Yaa Rasul salamun ‘alaika …


http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Shalawat-Lirik_Lagu.htm




Thufail Al Ghifari
SHALAWAT



Yaa Nabi salamun ‘alaika …
Yaa Rasul salamun ‘alaika …
Shalawatku selalu untukmu
Sepanjang waktu di kedalaman qalbu
Doa-doa tercurah dari dalam hati ini
Hanya untukmu juga keluarga dan para sahabatmu
Yaa Rasulullah adakah engkau kan mengenalku
Akankah kita bertemu di Syurga Alloh dalam tegur sapamu
Bercerminku sejenak sadarku sering terhentak
Tentang keterbatasanku hingga ketidaksempurnaanku meneladanimu
Rahasia warna warni yang menghitam
Timbul tenggelam menyelam mengiringi poros matahari hingga terbenam
Ini cintaku untukmu yaa Muhammad saw
Sang pembawa Rahmat panglima terhebat
Penutup risalah nabi-nabi Alloh yang kan selalu melekat
Yaa Nabi salamun ‘alaika …
Yaa Rasul salamun ‘alaika …
Munafiqkah aku bagimu yaa Nabi Alloh
Kala berandalan ini begitu terbatas tuk menjawab tanya
Ketika ku perhatikan dunia yang penuh durja
Dan jalan taubatku yang terbungkus prasangka fitnah
Padamu ku ingin bercerita-bercerita
Bertanya banyak dan habiskan senja
Tapi aku hanyalah sampah yang coba selami Syahadah
Membakar pekat jejak-jejak sesat
Dan jika lagu ini bisa menembus langit
Dan qta memang tak kan pernah bertemu
Ku ingin kau tahu
Betapa ku bangga padamu yaa Muhammad saw
Sang pembawa Rahmat
Yaa Nabi salamun ‘alaika …
Yaa Rasul salamun ‘alaika …
Merindukanmu aku begitu rapuh
Merenungkanmu aku begitu malu
Menyampah tersampah dan disampahkan
Begitulah adanya diriku sering merasa
Ketika kau wariskan semua kesempurnaan
Menjadi sempurna dan di sempurnakan
Pada setiap mesiu keteladanan yang kau wariskan
Dalam uraian tentang hakikat kebaikan
Atau hakikat jiwa yang penuh kesabaran
Bersama syair hidup tentang ketabahan
Ini sujudku yang tak sekhusyu’ sujudmu
Ini hari-hariku yang tak sebajik harimu
Tapi bersama sejarahmu aku ingin selalu terjaga
Uraikan pujian pujangga Syurga
Senandung hati jiwa dan raga merintis tirai-tirai Jannah
Mengikhlaskan duka

Yaa Nabi salamun ‘alaika …
Yaa Rasul salamun ‘alaika …


http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Shalawat-Lirik_Lagu.htm



Thufail Al Ghifari
SURAT UNTUK IBU



Sudahkah kau mau mengerti, [???],
tentang Allah dan KebenaranNya sentuhi ruang.
Kutak pernah bermaksud menyakitimu.
Tapi ini lah jalan hidupku yang kupilih tanpa paksaan.
Nurani yang memanggil jiwaku…

Dimana aku bersandung tentang dukamu.
Inilah laguku untukmu ibu.
Sekedar pengharapanku agar kau tahu.
Setulus kewajibanku sebagai seorang anak.
Membingkai kenangan kita.
Butiran-butiran kenangan perjalanan waktu.
Waktu yang selalu kuingat dalam sentuhan wejanganmu.
Diujung pintu rumah ku berlalu.
Menahan pilu tentang kehilangan dirimu.
Tapi jalan hidup adalah nuansa.
Nuansa yang ingin kujawab dengan kebenaran yang sempurna.
Ber-antah logika yang harus kuterima,
logika dari fakta konsekuensi ujung hati yang ingin bicara, tentang fakta, tentang realita yang kutemukan bersama cinta empunya surga.
Basah kasih sayang dari keharuman Madinah,
disetiap pertarungan sisi hati yang ingin menyapa hidayah.
Hidayah dari sebuah permata.
Yang membakar batas peradaban dunia.

Sudahkah kau mau mengerti, [???],
tentang Allah dan KebenaranNya sentuhi ruang.
Kutak pernah bermaksud menyakitimu.
Tapi ini lah jalan hidupku yang kupilih tanpa paksaan.
Nurani yang memanggil jiwaku…

Salahkah aku bertanya tentang Trinitas,
atau tentang Tuhan yang kecewa terhadap pohon Ara,
atau legenda sang rasul pembohong di antiokia.
Lalu siapakah Lord dan pornografi incest dalam cerita Kejadian.
Dan nabi seperti apakah yang telanjang di depan budak perempuan para hambanya.
Seperti Apsalon yang menzinai gundik ayahnya,
di depan mata seluruh Israel.
Skematis rasis di pintu Samaria.
Dan perempuan Kana’an yang teraskan anjing pramuria.
Beri celah antara kerancuan dan kitab tercabul melebur zina.
Bagi Tuhan yang bahkan masih bisa tertidur dan menangis ketakutan.
Bacakanlah doktrin itu Ibu,
dogma tritunggal yang membohongi fakta.
Hingga misteri laki-laki yang bersinar dari pegunungan Paran.
Generasi cahaya robbani dari revolusi suku Edar.
Dan mimpi Yesaya atas kedatangan pasukan onta.
Maka aku bersaksi Ibu,
diatas ketulusan hati ini,
bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan nabi Muhammad itu utusan Allah.

Sudahkah kau mau mengerti, [???],
tentang Allah dan KebenaranNya sentuhi ruang.
Kutak pernah bermaksud menyakitimu.
Tapi ini lah jalan hidupku yang kupilih tanpa paksaan.
Nurani yang memanggil jiwaku…

http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Surat_Untuk_Ibu-Lirik_Lagu.htm



Thufail Al Ghifari
SYAIR PERANG PANJANG



Konstruksi dialektisis analisa raincorp
Intelengensi mutakhir legenda fakta konspirasi terkorup
Pion fitnah mulai hitamkan aktor
Monopoli pers kelabui makna subjektif teror

Spionase dan sabotase
Setiap barikade konsumtif morse
Ide terbidak Pentagon samarkan kode
Vietnam hingga Afganistan, Kuningan, Baghdad dan Palestina
Marriot, Bali, Sudan hingga Chechnya
Warisan peluru dari misteri nyawa John F Kennedy
Konspirasi sepanjang masa

Neraka arogansi adi daya tunggal hendak berkuasa
Demokrasi dunia para pelacur Lucifer
Proyek order tender pembantaian wajib merger
Deklarasi Balford dan penghianatan terbarter
Kultur sesat di pusat Zoroaster

Eksklusifitas infiltrasi teritorial Freemansonry
Parsial rasialis di setiap kontribusi genosida
Teokrasi di sumbu teritori tanpa batas
Hiforgensi ras dan kesenjangan kelas
Liberalis pasar modal clubelisasi terbebas
Membakar batas monopoli ekonomi kelas atas

Syair perang panjang batas misteri lanjutan sejarah
Sejarah disetiap bercak darah
Legenda ketapel para syuhada

Disetiap jerit kekuatan manipulasi kapital disana
Di atas tanah busung dada Colombus
Diantara degradasi moral kebenaran yang kian mampus
Pentagon atau di gedung putih Washington

Strategi teroris dunia sebenarnya beraksi
Mainkan invasi
Dari busuknya sebuah konspirasi
Maka PBB adalah nostalgia
Mitos kepemilikan Demokrasi beribu liter darah
Konstruksi monumental
Proporsi berdalih menetralisir
Kemunafikan teroris abadi yang terorganisir
Fitnah pemusnah masal
Disetiap atraksi sang pembunuh tanpa wajah
Komprador devide et impera
Obral mengobral nyawa
Kriminalisasi ekonomi kelabu yang tertata
Pecinta tata

Di atas kamuflase sensasi CNN
Kosovo Balkan dan fitnah Al Qaeda menjadi tren
Antara pipa minyak dan bank dunia
Kepentingan struktur intelektual wall Street
Bursa efek yang menjadi bursa darah jutaan umat manusia
Diktatoriat pintu pembuka armagedon dunia
Revolver bisnis

Pedagang senjata, kokain dan CIA
Otak jelata intisari teroris dunia
Ambigu Spielberg dan cuci otak kosong Saving Private Ryan
Fantasi yang terjebak invasi baru
Batalyon Dreamwork dan Universal Studios

Phsycho motorik hedonisme intelegensi nol besar
Konklusi loyalitas yang terjebak sinkrenitas moderatik
Parasit warisan dinasti Rotschild
Jaringan Soros Proloton
Budaya dan ekonomi sebagai poros proton

Berlin baru di sungai Nil hingga Tiggris
Ketika teroris berteriak teroris
Genetika penglaris katalog darah
Bagi tanah para nabi yang terjajah

Maka bangunlah para biarawan malam
Legenda penghunus pedang surga pilihan
Kesturi impian setiap syuhada
Perlawanan hingga akhir jaman
Karena tidak akan pernah ada perang
Seteror perang tehadap Zionisme

(Boikot Israel dan persetan Amerika)

Syair perang panjang batas misteri lanjutan sejarah
Sejarah disetiap bercak darah
Legenda ketapel para syuhada

http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Syair_Perang_Panjang-Lirik_Lagu.htm



Thufail Al Ghifari
THE DIARY OF THUFAIL AL GHIFARI ( MUQADIMAH )



Sahabat …
Inilah Kumpulan Dentuman Hatiku
Narasi Dari Patahan Puisi-Puisi Jiwa Yang Berdarah
Yang Membalut Tatap-Tatap Mata Yang Penuh Luka & Gelisah
Inilah Qta Dalam Setiap Cerita Perlawanan
Tentang Cinta & Hidup Yang Terampas
Tentang Kepercayaan Yang Terkhianati
Tentang Kebohongan Yang Coba Qta Patahkan
Hingga Tentang Hakikat Kesyukuran Yang Paling Mendalam

Episode … Ini …
Tercipta Dari Serakan Cerita
Yang Terkumpulkan Bersama Nafas-Nafas Trotoar
Teriakan-Teriakan Aspal & Sahutan Kebangkitan Getirnya Terik Jalanan
Debu-Debu Yang Kini Kembali Kepangkuan Yang Sesungguhnya
Untuk Mereka Yang Selalu Percaya
Nafas Adalah Kesempatan
Jiwamu Adalah Peluru Kawan
Maka Hatimu Adalah Perisainya

Album Ini …
Bukan Untukmu Yang Merasa Paling Suci Dengan Harokahmu
Bukan Juga Untukmu Yang Merasa Paling Hebat Dengan Eksistensi Dirimu
Tapi Ini Untuk Kalian
Yang Berjuang Bukan Untuk Seseorang
Bukan Juga Untuk Kedudukan & Materi
Tidak Kawan, Qta Tidak Mengharapkan Kedudukan & Eksistensi
Yang Qta Harapkan Hanyalah Keridhoan Alloh & Keberkahannya
Allohu Akbar


http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-The_Diary_Of_Thufail_Al_Ghifari_(_Muqadimah_)-Lirik_Lagu.htm



Thufail Al Ghifari
WANGI SYUHADA



Harum wangi syuhada saat syahid menjemputnya 2x
Bergetar jiwa yg mengirinya

Pada ceritamu kusimpan nafasku
Rangkaian kata dalam pertempuran sejati
Syahidmu adalah energi jiwaku
Kesolehan mu adalah cermin hidupku
Kau takkan pernah habis

Walau jasadmu telah membeku sribu tahun lamanya
Kau aliri kami dalam semangat menjaga hidup dari jejak-jejak pekat
Seabadi pedang-pedang dilangit
Serapat persaudaraan awan-awan diangkasa
Darah yg kau sisakan didiepan dimata ini
Membakar perlawanan diantero semesta
Untuk jagat raya kita bersama
Pada janji-janji Allah untuk kesetiaan kita
Di desa-desa dalam pembantaian itu Di kota-kota dalam gerilyamu
Tersisipkan cerita utk menjadi tangguh
Pemburu seribu peluru & mortar waktu
Kepergianmu adalah inspirasi kami

Mewangi & menjadi wejangan abadi Meresapi intisari progratif ilahi
Menyadari fitrah sbg seorang hamba
Terbangun dari sinergi semesta & pelajaran airmata
Menghiasi kemilau fajar dari bukit badar
Diasingkan oleh hipokritas
Tapi tetap hidup dalam ruhiyah yg berkualitas
Melegenda tanpa harus menyombongkan sejarah
Kerendahan hatimu hingga senyum ramahmu
Slalu terasa hadirmu menembus 2 alam pecahkan kebisuan waktu
Masih terdengar teriakmu.. hayya bil jihad
Kobarkan smangat kami
Masih terngiang kisahmu bangunkan malam2 kami
Untuk kembali bersuci di sepempat malam yg sunyi
Demi masa & anak cucu kami
Demi dzat yang hidup kami ada di tangannya


http://musiklib.org/Thufail_Al_Ghifari-Wangi_Syuhada-Lirik_Lagu.htm

Artikel Terkait Lainnya :

DAFTAR ISI BLOG


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

© Copyright JASA PEMBUATAN WEBSITE 2010 -2011 | Design by Andra Ghotic's Center | Published by Andra Templates | Powered by .